Kandungan, Manfaat , Dosis dan Aturan Pakai Obat Braxidin

By SaungMaman

Braxidin merupakan obat berbentuk tablet untuk mengobati gangguan saraf yang menyebabkan kecemasan, serta mengatasi masalah gangguan pencernaan. Namun, Braxidin termasuk kedalam golongan obat keras sehingga harus sesuai dengan resep dokter. Anda bisa konsultasi dengan dokter secara online, download di sini.

Braxidin memiliki kandungan zat aktif berupa chlordiazepoxide sebanyak 5 mg dan clinidium bromide sebanyak 2,5 mg. Kedua zat aktif tersebut akan bekerja untuk mengobati luka maupun tukak lambung, sindrom iritasi usus besar, perut kembung, serta pembengkakan di organ usus.

Image source: Pixabay.com

Seputar Zat Aktif Obat Braxidin

Cara kerja zat Chlordiazepoxide adalah dengan menekan system saraf pusat di otak, sehingga dapat menciptakan efek antiansietas untuk meredakan gangguan kecemasan dan rasa panic. Adapun proses kerja Chlordiazepoxide yang berdasarkan statusnya seperti di bawah ini:

• Absorpsi: Apabila diberikan secara oral, maka obatnya dapat diserap dengan baik melalui saluran penceraan.

• Distribusi: Mendistribusikan secara luas ke seluruh anggota tubuh sebanyak 90% sampai 98%.

• Metabolisme: Terjadinya dimetabolisme pada organ hati.

• Ekskresi: Sebagian besar metabolit akan di-ekskresikan dalam urine. Adapun durasi yang diperlukan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat adalah sekitar 5 – 30 jam.

Manfaat Obat Braxidin

• Sebagai terapi gangguan saraf otonom (otot jantung) dan saraf somatik (sistem saraf otot) yang diakibatkan oleh kecemasan.

• Sebagai terapi gejala simptomatik, seperti luka pada dinding lambung dan usus 12 jari.

• Dapat mengatasi diare serta hipersekresi, yakni pengeluaran zat yang masih diperlukan secara berlebihan.

• Mampu mengatasi rasa nyeri pada saluran cerna yang diakibatkan rasa cemas,iritasi, serta kram pada usus besar.

• Mampu mengatasi kondisi disaat jumlah cairan empedu dalam tubuh tidak mencukupi, kram, dan gangguan gerak yang tidak bisa dikendalikan pada ureter.

• Dapat mengatasi kerusakan pada cara kerja sistem usus, radang usus, diare, hingga nyeri ketika haid.

Obat ini bisa digunakan untuk jangka pendek dalam mengatasi kecemasan yang mungkin terjadi sebelum operasi. Tak hanya itu, Braxidin juga dapat digunakan sebagai relaksasi pada gejala putus alkohol.

Baca juga: 4 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memicu Stress

Dosis & Aturan Pakai Obat Braxidin

Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi bahwa Braxidin termasuk kedalam jenis obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Untuk orang dewasa, obat Braxidin ini dapat dikonsumsi sebanyak 3 – 4 tablet per hari.

Sedangkan dosis awal untuk lansia sebanyak 1 – 2 tablet per hari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai dosis efektif. Obat Braxidin disarankan untuk dikonsumsi sebelum makan, dan menjelang tidur malam.

Berbagai Efek Samping Obat Braxidin

1. Kepala Terasa Pusing

Apabila kamu mulai merasakan sakit kepala seperti pusing setelah mengonsumsi obat Braxidin, segera baringkan tubuhmu kemudian duduklah hingga merasa lebih baik. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak dulu mengendarai kendaraan setelah mengonsumsi Braxidin.

2. Terasa Mual

Selain kepala yang terasa pusing, efek samping dari obat Braxidin ini juga bisa menimbulkan rasa mual. Guna mengatasi rasa mual tersebut, kamu bisa mengonsumsi makanan-makan ringan. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan berat atau makanan pedas.

3. Sembelit

Ketika terjadi sembelit, usahakan untuk memperbanyak konsumsi makan-makanan yang kaya kandungan serat, seperti buah-buahan, sayuran hijau, dan sereal. Selain itu, kamu juga harus memperbanyak minum air putih agar kondisi saluran cerna bisa membaik.

4. Efek Samping Lainnya

• Gangguan pada kandung kemih

• Tekanan darah menjadi rendah

• Adanya gangguan daya ingat

• Mulut terasa kering yang disertai rasa kantuk

• Tubuh terasa lemas, penglihatan mulai kabur, dan mata terasa kering

• Perut terasa kembung, gangguan mental, gangguan penglihatan, dan ketergantungan.

Apakah Obat Braxidin Aman Untuk Ibu Hamil?

Pada dasarnya, penggunaan obat Braxidin harus dipertimbangkan lagi bagi ibu hamil. Apabila manfaat yang diberikannya melebihi risiko buruk terhadap janin. Contohnya, ketika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam kesehatan atau penyakit berbahaya, di saat obat lain tidak memberikan hasil yang efektif atau tidak bisa diberikan.

Siapa Sajakah yang Tidak Boleh Mengonsumsi Braxidin?

• Pasien pengidap penyakit yang berhubungan dengan otot dan saraf autoimun

• Pasien yang mengalami penyumbatan urine dan usus

• Pasien yang mengalami masalah gangguan kesehatan jantung

• Pasien yang mengalami pendarahan akut dan masalah pernafasan

• Pasien dengan kondisi kelenjar prostat membesar

• Pasien dengan kondisi peningkatan tekanan bola mata.

Interaksi Obat Braxidin

Obat Braxidin akan mengalami reaksi negatif ketika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lainnya seperti berikut:

• Duloxetine, cyclobenzaprine, pregabalin, gabapetin, chlodiaxepoxide, cetirizine, dan sertraline. Semua jenis obat tersebut bisa meningkatkan beragam efek samping, seperti rasa ngantuk, kepala pusing, kebingungan, hingga susah untuk focus.

• Obat Braxidin yang dikonsumsi bersamaan dengan Dicyclomine bisa meningkatkan efek samping, mulai dari ngantuk, mata berkunang-kunang, mulut terasa kering, muncul kemerahan, penurunan keringat, kram di perut, sembelit, detak jantung tidak teratur, linglung, serta gangguan daya ingat.

• Seanjutnya obat Braxidin tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat chlordiazepoxide, karena efek samping yang dihasilkannya dapat menurunkan tekanan darah.

Bagaimana Jika Ada Dosis Obat Braxidin yang Terlewatkan?

Apabila masih dekat dengan jadwal sebelumnya, maka kamu harus segera menggunakan obat sesuai dosis yang sudah dilewatkan.

Beda lagi ketika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka kamu boleh mengabaikan dosis sebelumnya dan melanjutkan penggunaan obat yang sesuai jadwal berikutnya.