Saungmaman.com - Momo challenge sedang menjadi perhatian dunia. Otoritas negara, kepolisian, sekolah dan orangtua mewaspadai dampak buruk dari tantangan permainan yang belakangan viral tersebut.
Momo challenge bermula di Facebook. Sejumlah pengguna dan anggota grup Facebook berkomunikasi dengan nomor tak dikenal. Momo akan mengirim gambar dan permainan kekerasan dengan nada mengancam jika mereka menolak melakukan instruksi tersebut.
Selain di Facebook, ajakan untuk ikut dalam permainan dan tantangan Momo challenge ini juga menyebar luas lewat WhatsApp.
Kekhawatiran di berbagai belahan dunia itu mengundang komentar dari WhatsApp. Aplikasi perpesanan milik Facebook itu memprioritaskan kenyamanan pengguna dalam menggunakan layanannya.
Jubir WhatsApp itu mengungkapkan saran agar penggunanya tak menjadi korban tantangan tersebut, yakni memblokir nomor yang mengajak Momo challenge. Sebagaimana diketahui, pengguna yang mengajak Momo challenge menggunakan identitas anonim.
"Sangat mudah untuk memblokir nomor telepon apa pun dan kami mendorong pengguna untuk melaporkan pesan yang bermasalah kepada kami, sehingga kami bisa mengambil tindakan," jelas WhatsApp.
Foto profil yang digunakan Momo adalah gambar seorang wanita dengan wajah aneh, mata superbesar, yang merupakan karya seorang seniman asal Jepang, Midori Hayashi. Namun, seniman dan karyanya itu dipastikan tidak ada hubungannya dengan gim membahayakan ini.
Permainan ini akan mendorong remaja untuk menambahkan kontak melalui WhatsApp. Kontak yang identitasnya tidak diketahui, akan mendesak para pemain untuk menyelesaikan rangkaian tantangan. Pada ujungnya challenge ini akan menantang pengguna untuk menyakiti diri sendiri sampai bunuh diri.
Mereka yang tidak menuruti perintah akan diancam untuk disebarkan informasi pribadinya, atau foto mereka akan bocor di publik.
Seorang gadis di Ingeniero Maschwitz, Argentina, usia 12 tahun, ditemukan bunuh diri. Kematian gadis ini dikaitkan dengan sebuah permainan Momo challenge tersebut. Permainan yang berbentuk ancaman, jika pemain menolak untuk mengikuti perintah permainan, maka menurutnya ada harga yang harus dibayar.
Saat ini kepolisian Argentina sedang menyelidiki kematian gadis tersebut. Apakah sebelum ajal menjemput dia mengontak laki-laki berusia 18 tahun. Gadis itu merekam kegiatannya sebelum gantung diri di halaman belakang.
Sumber: Viva.co.id
Momo challenge bermula di Facebook. Sejumlah pengguna dan anggota grup Facebook berkomunikasi dengan nomor tak dikenal. Momo akan mengirim gambar dan permainan kekerasan dengan nada mengancam jika mereka menolak melakukan instruksi tersebut.
Selain di Facebook, ajakan untuk ikut dalam permainan dan tantangan Momo challenge ini juga menyebar luas lewat WhatsApp.
Kekhawatiran di berbagai belahan dunia itu mengundang komentar dari WhatsApp. Aplikasi perpesanan milik Facebook itu memprioritaskan kenyamanan pengguna dalam menggunakan layanannya.
Baca juga: 5 Tips Aman Bermain Medsos Buat Anak-anakAplikasi besutan Jan Koum ini mengaku tak ingin cuci tangan begitu saja dengan fenomena viral tersebut. "WhatsApp sangat peduli dengan keselamatan pengguna kami," ujar juru bicara WhatsApp melalui email kepada laman Fox News.
Jubir WhatsApp itu mengungkapkan saran agar penggunanya tak menjadi korban tantangan tersebut, yakni memblokir nomor yang mengajak Momo challenge. Sebagaimana diketahui, pengguna yang mengajak Momo challenge menggunakan identitas anonim.
"Sangat mudah untuk memblokir nomor telepon apa pun dan kami mendorong pengguna untuk melaporkan pesan yang bermasalah kepada kami, sehingga kami bisa mengambil tindakan," jelas WhatsApp.
Foto profil yang digunakan Momo adalah gambar seorang wanita dengan wajah aneh, mata superbesar, yang merupakan karya seorang seniman asal Jepang, Midori Hayashi. Namun, seniman dan karyanya itu dipastikan tidak ada hubungannya dengan gim membahayakan ini.
Permainan ini akan mendorong remaja untuk menambahkan kontak melalui WhatsApp. Kontak yang identitasnya tidak diketahui, akan mendesak para pemain untuk menyelesaikan rangkaian tantangan. Pada ujungnya challenge ini akan menantang pengguna untuk menyakiti diri sendiri sampai bunuh diri.
Mereka yang tidak menuruti perintah akan diancam untuk disebarkan informasi pribadinya, atau foto mereka akan bocor di publik.
Seorang gadis di Ingeniero Maschwitz, Argentina, usia 12 tahun, ditemukan bunuh diri. Kematian gadis ini dikaitkan dengan sebuah permainan Momo challenge tersebut. Permainan yang berbentuk ancaman, jika pemain menolak untuk mengikuti perintah permainan, maka menurutnya ada harga yang harus dibayar.
Saat ini kepolisian Argentina sedang menyelidiki kematian gadis tersebut. Apakah sebelum ajal menjemput dia mengontak laki-laki berusia 18 tahun. Gadis itu merekam kegiatannya sebelum gantung diri di halaman belakang.
Sumber: Viva.co.id