Saungmaman.com - Belajar Lebih Menyenangkan di Era Digital
Banyak hal yang seharusnya bisa lebih mudah dan menyenangkan dilakukan di era digital. Tak melulu soal hiburan, tapi juga soal metode pembelajaran.
Teknologi kini sudah berhasil menghilangkan sejumlah kesenjangan. Komunikasi, informasi, logistik, dan bisa saja pendidikan.
Berdasarkan Hasil uji Programme for International Student Assessment (PISA) 2015, kemampuan siswa Indonesia dalam memahami sains ada di peringkat 65, membaca pada peringkat 67, dan matematika pada peringkat 66 dari 73 negara partisipan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hasil tersebut menempatkan Indonesia di bawah negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. "Ini membuktikan adanya gap pendidikan di Indonesia" kata Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.
Fernando berbicara atas nama Extramarks. Sebuah perusahaan asal India yang fokus pada pengembangan pendidikan melalui teknologi, atau istilah bekennya Edutech. Extramarks mengklaim punya platform yang terbukti bisa membuat pembelajaran lebih efektif sekaligus menyenangkan bagi siswa.
"Metode pembelajaran ini telah banyak digunakan di Uni Emirat Arab, Singapura dan India" kata Fernando.
Metode yang dimaksud adalah sebuah sistem yang menyangkut paket lengkap pembelajaran siswa. Kurikulum yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan, sistem pengawasan untuk guru dan orang tua, dan catatan perkembangan siswa yang semua dikemas dalam sebuah aplikasi.
Salah satu hal menarik dari aplikasi tersebut adalah metode belajar yang interaktif. Sejumlah pelajaran yang biasanya dihindari siswa, seperti Matematika atau Sains, dikemas dalam animasi yang lebih mudah dimengerti.
Misalnya penjelasan bagaimana hujan bisa terjadi. Dari pada disampaikan dalam bahasa teknis yang membosankan, Extramarks bisa mengemaskan dalam bentuk yang lebih sederhana, menyenangkan.
Dengan metode seperti itu Fernando yakin siswa di Indonesia bisa lebih giat belajar. "Metode seperti ini sudah kami buktikan di berbagai negara, dan berhasil" yakin Fernando.
Namun begitu, sayangnya Fernando belum bisa mengatakan kapan Extramarks mulai dirilis di Indonesia. Termasuk soal skema bisnisnya, dan berapa paket berlangganan untuk tiap-tiap siswa. Kita tunggu saja info selanjutnya.
Banyak hal yang seharusnya bisa lebih mudah dan menyenangkan dilakukan di era digital. Tak melulu soal hiburan, tapi juga soal metode pembelajaran.
Teknologi kini sudah berhasil menghilangkan sejumlah kesenjangan. Komunikasi, informasi, logistik, dan bisa saja pendidikan.
Berdasarkan Hasil uji Programme for International Student Assessment (PISA) 2015, kemampuan siswa Indonesia dalam memahami sains ada di peringkat 65, membaca pada peringkat 67, dan matematika pada peringkat 66 dari 73 negara partisipan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Hasil tersebut menempatkan Indonesia di bawah negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. "Ini membuktikan adanya gap pendidikan di Indonesia" kata Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia.
Fernando berbicara atas nama Extramarks. Sebuah perusahaan asal India yang fokus pada pengembangan pendidikan melalui teknologi, atau istilah bekennya Edutech. Extramarks mengklaim punya platform yang terbukti bisa membuat pembelajaran lebih efektif sekaligus menyenangkan bagi siswa.
"Metode pembelajaran ini telah banyak digunakan di Uni Emirat Arab, Singapura dan India" kata Fernando.
Metode yang dimaksud adalah sebuah sistem yang menyangkut paket lengkap pembelajaran siswa. Kurikulum yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan, sistem pengawasan untuk guru dan orang tua, dan catatan perkembangan siswa yang semua dikemas dalam sebuah aplikasi.
Baca juga: Memahami Karakter Anak yang Sulit BelajarAplikasi tersebut telah digunakan di lebih dari 120 negara, termasuk Jerman, Kanada, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat. Rencananya, Extramarks juga bakal meluncur di Indonesia secepatnya.
Salah satu hal menarik dari aplikasi tersebut adalah metode belajar yang interaktif. Sejumlah pelajaran yang biasanya dihindari siswa, seperti Matematika atau Sains, dikemas dalam animasi yang lebih mudah dimengerti.
Misalnya penjelasan bagaimana hujan bisa terjadi. Dari pada disampaikan dalam bahasa teknis yang membosankan, Extramarks bisa mengemaskan dalam bentuk yang lebih sederhana, menyenangkan.
Dengan metode seperti itu Fernando yakin siswa di Indonesia bisa lebih giat belajar. "Metode seperti ini sudah kami buktikan di berbagai negara, dan berhasil" yakin Fernando.
Namun begitu, sayangnya Fernando belum bisa mengatakan kapan Extramarks mulai dirilis di Indonesia. Termasuk soal skema bisnisnya, dan berapa paket berlangganan untuk tiap-tiap siswa. Kita tunggu saja info selanjutnya.
Sumber: Uzone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar