Saungmaman.com - Tahukah Sobat, Bahwa Menulis Itu Punya Banyak Manfaat?
Anda pernah memiliki buku harian? Hm … sudah berapa lama Anda tidak mengisinya? Atau mungkin Anda merasa sudah terlalu terbiasa untuk melakukan aktivitas tersebut? Tahukah Anda bahwa kegiatan menulis yang sederhana ini ternyata memiliki kemampuan menyehatkan. Istilah kerennya composing treatment. Bukan hanya untuk kesehatan mental, namun juga telah teruji secara medis dapat membantu menyembuhkan penyakit fisik.
Begitu hebatkah efek menulis? Ya, karena kegiatan ini memaksa kita untuk mengenali dan merumuskan setiap detil perasaan dan pikiran. Dengan begitu, apa yang terpendam di dalam sana akan tercetus keluar sehingga menghilangkan beban yang tadinya menghimpit
.
John Mulligan adalah seseorang yang telah membuktikannya. Veteran perang Vietnam itu mengalami stres hebat pasca perang hingga menyebabkannya berhalusinasi. Dalam workshop penulisan yang diikutinya, Mulligan menuliskan kejadian-kejadian mengerikan yang dialaminya di Vietnam. Usai workshop ia merasa traumanya berkurang. Dan dengan terus menuliskan masa lalunya yang buruk, Mulligan terbantu untuk menjernihkan pikiran dan jiwanya. Sang veteran berhasil menjadi sehat kembali dan kini menjadi penulis ternama.
James Pennebake, profesor psikologi dari University of Texas yang mendalami terapi menulis sejak 1988 malah sampai pada kesimpulan bahwa menceritakan stres lewat tulisan bukan hanya memberi efek positif secara emosional saja. Lewat studinya diketahui bahwa responden yang melakukan terapi menulis memiliki sel T-lymphocyte lebih aktif; mengindikasikan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.
Di Indonesia, Gatut Susanta sempat mengalami komplikasi penyakit hepatitis, gagal ginjal, pengentalan darah dan penyempitan pembuluh otak, serta infeksi kandung kemih sejak 2005. Kerusakan organ tubuhnya itu akhirnya pulih setelah ia menjalani rutinitas menulis sambil berobat. Menurut dokter yang menangani, terapi menulis membuat organ-organ tubuhnya yang rusak menjadi rileks. Lambat laun sel-sel organ tersebut meregenerasi diri. Kini anggota dewan itu terus aktif menulis dan berhasil menyelesaikan 15 judul buku.
Jangan tunggu sakit untuk mulai menulis demi kesehatan jiwa dan raga Anda. Termasuk dengan rajin mengisi buku harian atau manfaatkan mediablog yang sekarang sedang ngetrend. Ayo menulis, dan jadikan jiwa dan raga Anda menjadi lebih sehat!
Anda pernah memiliki buku harian? Hm … sudah berapa lama Anda tidak mengisinya? Atau mungkin Anda merasa sudah terlalu terbiasa untuk melakukan aktivitas tersebut? Tahukah Anda bahwa kegiatan menulis yang sederhana ini ternyata memiliki kemampuan menyehatkan. Istilah kerennya composing treatment. Bukan hanya untuk kesehatan mental, namun juga telah teruji secara medis dapat membantu menyembuhkan penyakit fisik.
Begitu hebatkah efek menulis? Ya, karena kegiatan ini memaksa kita untuk mengenali dan merumuskan setiap detil perasaan dan pikiran. Dengan begitu, apa yang terpendam di dalam sana akan tercetus keluar sehingga menghilangkan beban yang tadinya menghimpit
.
John Mulligan adalah seseorang yang telah membuktikannya. Veteran perang Vietnam itu mengalami stres hebat pasca perang hingga menyebabkannya berhalusinasi. Dalam workshop penulisan yang diikutinya, Mulligan menuliskan kejadian-kejadian mengerikan yang dialaminya di Vietnam. Usai workshop ia merasa traumanya berkurang. Dan dengan terus menuliskan masa lalunya yang buruk, Mulligan terbantu untuk menjernihkan pikiran dan jiwanya. Sang veteran berhasil menjadi sehat kembali dan kini menjadi penulis ternama.
James Pennebake, profesor psikologi dari University of Texas yang mendalami terapi menulis sejak 1988 malah sampai pada kesimpulan bahwa menceritakan stres lewat tulisan bukan hanya memberi efek positif secara emosional saja. Lewat studinya diketahui bahwa responden yang melakukan terapi menulis memiliki sel T-lymphocyte lebih aktif; mengindikasikan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.
Baca juga: Ketika Ide Menulis Mengalami Kebuntuan, Apa yang Harus Dilakukan?Pada pertengahan tahun ini bahkan terbukti menulis sangat membantu pasien kanker dalam mengurangi rasa sakit dan memperbaiki kondisi tubuh mereka secara umum. Dalam sebuah penelitian di Boston, Amerika Serikat, pasien kanker diminta menuliskan perasaan mereka selama 20 menit setiap hari. Tiga minggu kemudian kondisi kesehatan mereka berkembang dan jauh lebih baik dibandingkan ketika hanya sekedar beristirahat. Lewat tulisan, pasien menumpahkan kegelisahan, ketakutan akan kematian dan harapan hidup. Kegiatan ini mampu menghindarkan stres berkepanjangan.
Di Indonesia, Gatut Susanta sempat mengalami komplikasi penyakit hepatitis, gagal ginjal, pengentalan darah dan penyempitan pembuluh otak, serta infeksi kandung kemih sejak 2005. Kerusakan organ tubuhnya itu akhirnya pulih setelah ia menjalani rutinitas menulis sambil berobat. Menurut dokter yang menangani, terapi menulis membuat organ-organ tubuhnya yang rusak menjadi rileks. Lambat laun sel-sel organ tersebut meregenerasi diri. Kini anggota dewan itu terus aktif menulis dan berhasil menyelesaikan 15 judul buku.
Jangan tunggu sakit untuk mulai menulis demi kesehatan jiwa dan raga Anda. Termasuk dengan rajin mengisi buku harian atau manfaatkan mediablog yang sekarang sedang ngetrend. Ayo menulis, dan jadikan jiwa dan raga Anda menjadi lebih sehat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar