Saungmaman.com - Introspeksi Diri, Wujud Nyata Sikap Ksatria
Tak henti-hentinya saya sebagai admin Saung Maman mengajak para pembaca untuk menyimak postingan yang memuat artikel berisi kalimat-kalimat motivasi untuk menyemangati hidup yang memang banyak berisi masalah dan aneka problematika yang tidak bisa dihindari.
Bukannya apa-apa-apa, setiap permasalahan yang kita hadapi setiap hari, menuntut kita untuk bersikap makin bijak dan kian dewasa dalam tingkah laku dan tindak tanduk. Bila tidak, maka beratnya beban hidup Tak akan mampu kita hadapi tanpa mengerahkan segenap kekuatan yang ada dalam diri kita sendiri.
Begitupun dalam hal berinteraksi dengan teman-teman atau sahabat media sosial (medsos), bukan tidak mungkin akan terjadi gesekan yang sulit dihindari ketika terjadi intrik yang diakibatkan oleh rasa suka atau tidak suka atas kedekatan yang terjadi antar sesama teman medsos.
Gesekan-gesekan yang terjadi biasanya diakibatkan oleh adanya rasa tersaingi atau kecemburuan oleh teman dekat pasangan curhat, yang berimplikasi pada makin renggangnya sebuah hubungan.
Sementara sebagai pihak yang merasa jadi "sasaran tembak" tidak ada jalan lain selain memilih bersikap bijak, dengan cara mundur secara teratur dan rela berlapang dada untuk "memutuskan sementara" tali silaturahmi yang telah terjalin dengan baik, sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Mudahnya berinteraksi melalui medsos memang bisa menjadi bumerang bagi siapapun yang menggunakannya bila tidak didasari keimanan yang kuat. Besarnya godaan akan timbulnya rasa nyaman saat curhat melalui medsos, bisa membuat seseorang lupa diri tentang siapa dirinya dan juga lupa siapa teman curhatnya.
Hal inilah yang seringkali terjadi, dan akibatnya sudah bisa ditebak, intrik dan gesekan-gesekan kecil akan muncul dan sulit dihindari.
Langkah terbaik untuk menghadapi masalah seperti ini adalah dengan mengedepankan sikap lapang dada, mau mengintrospeksi diri dan meningkatkan rasa empati serta berusaha tegar bila memang harus berpisah sementara waktu demi kebaikan semua pihak yang sedang berseteru.
Introspeksi diri, mau mengakui kekeliruan diri, adalah sikap ksatria sejati. Biarlah untuk sementara waktu berhenti berinteraksi. Toh dikesempatan lain masih ada waktu untuk saling menyapa, saling mengungkap rasa. Semoga…
Tak henti-hentinya saya sebagai admin Saung Maman mengajak para pembaca untuk menyimak postingan yang memuat artikel berisi kalimat-kalimat motivasi untuk menyemangati hidup yang memang banyak berisi masalah dan aneka problematika yang tidak bisa dihindari.
Bukannya apa-apa-apa, setiap permasalahan yang kita hadapi setiap hari, menuntut kita untuk bersikap makin bijak dan kian dewasa dalam tingkah laku dan tindak tanduk. Bila tidak, maka beratnya beban hidup Tak akan mampu kita hadapi tanpa mengerahkan segenap kekuatan yang ada dalam diri kita sendiri.
Begitupun dalam hal berinteraksi dengan teman-teman atau sahabat media sosial (medsos), bukan tidak mungkin akan terjadi gesekan yang sulit dihindari ketika terjadi intrik yang diakibatkan oleh rasa suka atau tidak suka atas kedekatan yang terjadi antar sesama teman medsos.
Gesekan-gesekan yang terjadi biasanya diakibatkan oleh adanya rasa tersaingi atau kecemburuan oleh teman dekat pasangan curhat, yang berimplikasi pada makin renggangnya sebuah hubungan.
Baca juga: Bijak Bersosial MediaBila sudah sampai pada titik ini, seseorang yang merasa "tersaingi" akan berusaha membuat pesaingnya mundur dengan menggunakan berbagai cara yang terkadang terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan prasangka atas kecurigaannya.
Sementara sebagai pihak yang merasa jadi "sasaran tembak" tidak ada jalan lain selain memilih bersikap bijak, dengan cara mundur secara teratur dan rela berlapang dada untuk "memutuskan sementara" tali silaturahmi yang telah terjalin dengan baik, sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Mudahnya berinteraksi melalui medsos memang bisa menjadi bumerang bagi siapapun yang menggunakannya bila tidak didasari keimanan yang kuat. Besarnya godaan akan timbulnya rasa nyaman saat curhat melalui medsos, bisa membuat seseorang lupa diri tentang siapa dirinya dan juga lupa siapa teman curhatnya.
Hal inilah yang seringkali terjadi, dan akibatnya sudah bisa ditebak, intrik dan gesekan-gesekan kecil akan muncul dan sulit dihindari.
Langkah terbaik untuk menghadapi masalah seperti ini adalah dengan mengedepankan sikap lapang dada, mau mengintrospeksi diri dan meningkatkan rasa empati serta berusaha tegar bila memang harus berpisah sementara waktu demi kebaikan semua pihak yang sedang berseteru.
Introspeksi diri, mau mengakui kekeliruan diri, adalah sikap ksatria sejati. Biarlah untuk sementara waktu berhenti berinteraksi. Toh dikesempatan lain masih ada waktu untuk saling menyapa, saling mengungkap rasa. Semoga…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar