Saungmaman.com - Sahabat Masa Kecil Sebuah Kenangan Tak Terlupakan
Persahabatan masa kecilku telah berlalu begitu lama, namun kenangan indah tentangnya tak kan pernah terlupakan.
Setiap manusia memiliki masa kecil dengan segenap kenangan manis yang begitu lekat dalam ingatan. Tatkala kenangan masa kecil tersebut muncul ke permukaan, ada keinginan untuk kembali ke masa lalu dan mengulang kembali masa-masa indah itu.
Aku lahir dan besar di sebuah desa kecil di ujung barat kota Bogor bernama desa Cigudeg. Sebagai penduduk desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, aku sangat menikmati suasana alam pedesaan yang sangat asri dan jauh dari kebisingan seperti suasana di kota besar.
Betapa menyenangkan ketika orang tua mengajakku ikut ke gunung untuk mengolah sawah ataupun saat memanen padi. Sungguh ini merupakan kenangan indah yang tak mungkin bisa terulang kembali.
Namun yang paling membuat ku terharu adalah masa-masa sekolah yang penuh dengan kenangan indah bersama teman-teman masa kecilku. Aku masuk Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1979 di Sekolah Dasar Negeri Cigudeg III IPPOR.
Disinilah awal mulaku mengenyam pendidikan dasar yang menjadi cikal bakal bertambahnya ilmu pengetahuan serta wawasan tentang kehidupan sebagai modal menapaki hidup dimasa depan.
Masih membekas dalam ingatan masa-masa kecil penuh keceriaan, punya teman baru, pengalaman baru dan juga cerita-cerita lucu 😄 yang membuat hidup begitu penuh warna.
Yang juga tak terlupakan adalah masa ketika memasuki kelas 5 atau 6, ada sebuah perasaan aneh yang sulit untuk diungkapkan. Rasa menyukai lawan jenis yang mulai tumbuh, rasanya sulit dihindari.
Mungkin ini yang namanya cinta ❤ monyet, entah kenapa dinamakan demikian, namun yang pasti rasa suka itu sempat muncul dibenakku setidaknya terhadap 3 teman kecilku yang masih polos dan lugu, belum mengerti apa makna cinta yang sesungguhnya.
Entah yang dirasakan oleh ketiga temanku, apakah mereka juga merasakan perasaan yang sama denganku atau malah sebaliknya, hanya Tuhanlah yang tahu.
Yang pasti ketika pertemanan masa kecil harus terputus oleh jarak dan waktu, ada perasaan sedih yang amat dalam. Saya sempat berulangkali mencari tahu dimana gerangan sahabat-sahabat masa kecilku kini berada? Hingga akhirnya media sosial berhasil mempertemukan kami kembali.
Terimakasih sahabat-sahabat masa kecilku, kalian telah mengisi hari-hari indah dulu dengan kenangan manis yang bisa kita buka kembali di masa kini. Masa dimana kita sudah berubah secara fisik, rambut yang mulai beruban, pandangan mata yang mulai berkurang, dan pastinya masing-masing sudah punya kehidupan sendiri-sendiri serta keturunan yang akan menjadi penerus silsilah keluarga.
Semua berlalu, namun sejarah itu abadi, terbingkai rapi dalam ingatan, tersimpan indah dalam kenangan. Kisah perjalanan hidup ini semoga kekal hingga ajal menjemput.
Tulisan ini terinspirasi oleh pertemuan kembali dengan sahabat sahabat-sahabat kecilku di SDN CIGUDEG III IPPOR BOGOR-JAWA BARAT.
Special for: Leni Nurliah, Melly Sambawi, Eli Nurlaeli, Sumarni, Pipih Sopiah, Eneng Sumiaty, Rolas Suparja, Tata Suarta, Ruchyatna dan seluruh teman-teman SDN Cigudeg III, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih kebersamaannya saat masa kecil dulu, semoga silaturahmi tetap terjaga hingga nanti…
Persahabatan masa kecilku telah berlalu begitu lama, namun kenangan indah tentangnya tak kan pernah terlupakan.
Setiap manusia memiliki masa kecil dengan segenap kenangan manis yang begitu lekat dalam ingatan. Tatkala kenangan masa kecil tersebut muncul ke permukaan, ada keinginan untuk kembali ke masa lalu dan mengulang kembali masa-masa indah itu.
Aku lahir dan besar di sebuah desa kecil di ujung barat kota Bogor bernama desa Cigudeg. Sebagai penduduk desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, aku sangat menikmati suasana alam pedesaan yang sangat asri dan jauh dari kebisingan seperti suasana di kota besar.
Betapa menyenangkan ketika orang tua mengajakku ikut ke gunung untuk mengolah sawah ataupun saat memanen padi. Sungguh ini merupakan kenangan indah yang tak mungkin bisa terulang kembali.
Namun yang paling membuat ku terharu adalah masa-masa sekolah yang penuh dengan kenangan indah bersama teman-teman masa kecilku. Aku masuk Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1979 di Sekolah Dasar Negeri Cigudeg III IPPOR.
Disinilah awal mulaku mengenyam pendidikan dasar yang menjadi cikal bakal bertambahnya ilmu pengetahuan serta wawasan tentang kehidupan sebagai modal menapaki hidup dimasa depan.
Masih membekas dalam ingatan masa-masa kecil penuh keceriaan, punya teman baru, pengalaman baru dan juga cerita-cerita lucu 😄 yang membuat hidup begitu penuh warna.
Yang juga tak terlupakan adalah masa ketika memasuki kelas 5 atau 6, ada sebuah perasaan aneh yang sulit untuk diungkapkan. Rasa menyukai lawan jenis yang mulai tumbuh, rasanya sulit dihindari.
Mungkin ini yang namanya cinta ❤ monyet, entah kenapa dinamakan demikian, namun yang pasti rasa suka itu sempat muncul dibenakku setidaknya terhadap 3 teman kecilku yang masih polos dan lugu, belum mengerti apa makna cinta yang sesungguhnya.
Entah yang dirasakan oleh ketiga temanku, apakah mereka juga merasakan perasaan yang sama denganku atau malah sebaliknya, hanya Tuhanlah yang tahu.
Yang pasti ketika pertemanan masa kecil harus terputus oleh jarak dan waktu, ada perasaan sedih yang amat dalam. Saya sempat berulangkali mencari tahu dimana gerangan sahabat-sahabat masa kecilku kini berada? Hingga akhirnya media sosial berhasil mempertemukan kami kembali.
Baca juga: Reuni Menjalin Kembali Persahabatan yang TerputusSubhanallah, ternyata sahabat-sahabatku juga merasakan hal yang sama. Kenangan itu begitu indah, bersyukur berkat kecanggihan teknologi akhirnya sesuatu yang dulu rasanya tidak mungkin terjadi kini bisa terjadi, kami bisa bertemu walau hanya lewat media sosial.
Terimakasih sahabat-sahabat masa kecilku, kalian telah mengisi hari-hari indah dulu dengan kenangan manis yang bisa kita buka kembali di masa kini. Masa dimana kita sudah berubah secara fisik, rambut yang mulai beruban, pandangan mata yang mulai berkurang, dan pastinya masing-masing sudah punya kehidupan sendiri-sendiri serta keturunan yang akan menjadi penerus silsilah keluarga.
Semua berlalu, namun sejarah itu abadi, terbingkai rapi dalam ingatan, tersimpan indah dalam kenangan. Kisah perjalanan hidup ini semoga kekal hingga ajal menjemput.
Tulisan ini terinspirasi oleh pertemuan kembali dengan sahabat sahabat-sahabat kecilku di SDN CIGUDEG III IPPOR BOGOR-JAWA BARAT.
Special for: Leni Nurliah, Melly Sambawi, Eli Nurlaeli, Sumarni, Pipih Sopiah, Eneng Sumiaty, Rolas Suparja, Tata Suarta, Ruchyatna dan seluruh teman-teman SDN Cigudeg III, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih kebersamaannya saat masa kecil dulu, semoga silaturahmi tetap terjaga hingga nanti…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar