SaungMaman - Nostalgia Aki dan Nini Mengenang Masa Kecil
Ini hanya sepenggal kisah perjalanan tentang dua anak manusia, yang setelah terpisah sekian lama kemudian berjumpa kembali di dunia maya. Perpisahan yang tak pernah diinginkan namun juga tak dapat dielakkan.
30 tahun yang lalu keduanya merupakan sahabat karib saat sama-sama masih bersekolah di sebuah sekolah dasar di sebuah desa nan asri di ujung barat kota Bogor.
Mereka berdua adalah merupakan sahabat dengan karakter yang hampir sama, sama-sama pintar, sama-sama berwatak keras, dan selalu bersaing dalam perolehan nilai ulangan dan selalu saling kejar dalam hal ranking peringkat di kelas.
Selalu bersama semenjak bangku SD hingga SMP, persahabatan mereka terjalin begitu indah dan harmonis. Hingga akhirnya, keadaan memisahkan mereka untuk waktu yang sangat lama.
Ya, usia mereka memang kini sudah terbilang tidak muda lagi, sudah hampir berkepala lima dan masing-masing sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Yang tidak bisa mereka lupakan adalah kenangan indah masa kecil yang tak kan pernah terlupakan.
Mereka terhanyut dalam cerita masa lalu, tentang teman-teman satu angkatan, tentang guru favorit, tentang cinta monyet, dan segudang kisah-kisah konyol lainnya yang cukup menguras emosi saat dibuka kembali.
Itulah romantika perjalanan hidup, berjalan lurus mengikuti alur yang telah digariskan. Kisah perjalanan aki dan nini yang telah terjadi, tak bisa diulang kembali. Ibarat wayang, maka tugasnya adalah hanya mengikuti kehendak sang dalang. Tak bisa menolak atau menawar sekehendak hati.
Aki dan nini hanya bisa berandai-andai, andai saja dulu aki dan nini mau berterus terang, tentu ceritanya akan lain. Tapi, ah.. Sudahlah. Semua sudah berlalu, yang berlalu biarlah berlalu dan tak ada guna disesali. Biarlah semua kenangan indah itu, tersimpan rapi dalam bingkai kenangan dengan gembok kesetiaan.
Yang bisa aki dan nini lakukan saat ini adalah, menikmati hari-hari indah bersama keluarga masing-masing, sambil tetap berusaha saling memotivasi, saling mengingatkan dan saling menyemangati. Sekarang, aki dan nini sudah menyadari, biarlah ruang kosong itu tetap kosong, hingga waktu yang tak terhingga. Atau mungkin saja suatu saat nanti, di suatu waktu dan alam yang berbeda, bisa berjumpa kembali dalam nuansa yang juga berbeda...
Ini hanya sepenggal kisah perjalanan tentang dua anak manusia, yang setelah terpisah sekian lama kemudian berjumpa kembali di dunia maya. Perpisahan yang tak pernah diinginkan namun juga tak dapat dielakkan.
30 tahun yang lalu keduanya merupakan sahabat karib saat sama-sama masih bersekolah di sebuah sekolah dasar di sebuah desa nan asri di ujung barat kota Bogor.
Mereka berdua adalah merupakan sahabat dengan karakter yang hampir sama, sama-sama pintar, sama-sama berwatak keras, dan selalu bersaing dalam perolehan nilai ulangan dan selalu saling kejar dalam hal ranking peringkat di kelas.
Selalu bersama semenjak bangku SD hingga SMP, persahabatan mereka terjalin begitu indah dan harmonis. Hingga akhirnya, keadaan memisahkan mereka untuk waktu yang sangat lama.
Baca juga: Sahabat Masa Kecil Sebuah Kenangan Tak Terlupakan30 tahun lebih mereka berpisah, tidak saling tahu dimana keberadaan masing-masing, hingga akhirnya media sosial mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang sungguh jauh berbeda. Mereka menyebutnya dengan istilah "aki dan nini" (bahasa sunda) atau dalam bahasa Indonesia berarti kakek dan nenek.
Ya, usia mereka memang kini sudah terbilang tidak muda lagi, sudah hampir berkepala lima dan masing-masing sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri. Yang tidak bisa mereka lupakan adalah kenangan indah masa kecil yang tak kan pernah terlupakan.
Mereka terhanyut dalam cerita masa lalu, tentang teman-teman satu angkatan, tentang guru favorit, tentang cinta monyet, dan segudang kisah-kisah konyol lainnya yang cukup menguras emosi saat dibuka kembali.
Baca: Reuni Menjalin Kembali Persahabatan Yang TerputusYang lebih mengharukan adalah, ketika mereka mulai jujur berbicara mengenai rasa terpendam yang tak pernah terungkapkan. Sungguhpun masa kecil adalah masa dimana mereka belum bisa memahami, namun benih-benih rasa itu ternyata memang pernah ada. Setidaknya, baru bisa diungkapkan saat ini di saat semuanya sudah terlambat
Itulah romantika perjalanan hidup, berjalan lurus mengikuti alur yang telah digariskan. Kisah perjalanan aki dan nini yang telah terjadi, tak bisa diulang kembali. Ibarat wayang, maka tugasnya adalah hanya mengikuti kehendak sang dalang. Tak bisa menolak atau menawar sekehendak hati.
Aki dan nini hanya bisa berandai-andai, andai saja dulu aki dan nini mau berterus terang, tentu ceritanya akan lain. Tapi, ah.. Sudahlah. Semua sudah berlalu, yang berlalu biarlah berlalu dan tak ada guna disesali. Biarlah semua kenangan indah itu, tersimpan rapi dalam bingkai kenangan dengan gembok kesetiaan.
Yang bisa aki dan nini lakukan saat ini adalah, menikmati hari-hari indah bersama keluarga masing-masing, sambil tetap berusaha saling memotivasi, saling mengingatkan dan saling menyemangati. Sekarang, aki dan nini sudah menyadari, biarlah ruang kosong itu tetap kosong, hingga waktu yang tak terhingga. Atau mungkin saja suatu saat nanti, di suatu waktu dan alam yang berbeda, bisa berjumpa kembali dalam nuansa yang juga berbeda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar