Saungmaman.com - Nama dan Istilah Dalam Ulang Tahun Perkawinan
Perkawinan atau Pernikahan adalah sebuah momen yang bernilai sakral bagi banyak pasangan hidup. Maka tak heran jika ulang tahun pernikahan banyak dijadikan sebagai tonggak sejarah dalam menapaki hidup baru.
Kehidupan rumah tangga yang pada mulanya mungkin dianggap sulit, semoga bisa diperbaiki menjadi seindah impian. Momen ulang tahun perkawinan seringkali di jadikan tonggak sejarah manusia dalam menjalani kehidupan sesuai harapan jauh ke depan.
Begitupun setiap pasangan memiliki beragam cara dan kebiasaan dalam menyambut hari ulang tahun pernikahan mereka. Ada yang merayakannya dengan sangat meriah, ada yang melewatkan begitu saja, atau bahkan sama sekali terlupa 😉
Sebagian lainnya lebih memilih membangun rasa syukur seperlunya. Sekadar kembali mengingat rentetan peristiwa atau berupaya menghimpun apa yang terserak. Merenungkan kembali kenangan bersama untuk mencipta bahagia dan mewujudkan impian agar menjadi nyata.
Sejatinya perayaan ulang tahun pernikahan dapat mempererat jalinan cinta yang telah terbina, mengokohkan jalinan kasih 💞 dan memperkuat tekad untuk saling mengasihi dan menjaga hingga nanti.
Peringatan hari ulang tahun pernikahan sebenarnya tidak muncul begitu saja. Budaya tersebut berasal dari dunia barat.
Pada tahun 1659, John Evelyn menulis buku mengenai pesta ulang tahun pernikahan yang diberi judul “Diary”. Kemudian Samuel Pepys juga menuliskan buku yang serupa, namun fokusnya lebih kepada pesta kawin perak untuk usia pernikahan 25 tahun. Tulisan tersebut lalu dipublikasikan di tahun 1806 oleh Anna Letina Barbauld yang juga menulis tentang pernikahan perak.
Tahun 1860 di Inggris dipublikasikan mengenai kawin emas untuk peringatan usia 50 tahun pernikahan. Tahun 1872 pesta kawin intan menyusul bagi pasangan yang telah menikah selama 60 tahun. Sejak itulah ulang tahun pernikahan sering diperingati oleh segenap lapisan masyarakat.
Belakangan muncul istilah-istilah baru yang mengikuti terkait ulang tahun pernikahan mulai dari yang pertama.
Berikut ini adalah urutan nama atau istilah dalam ulang tahun perkawinan:
1 = kawin kertas
2 = kawin kapas/mori
3 = kawin kulit
4 = kawin buah/buahan/bunga/buku
5 = kawin kayu/balok
6 = kawin besi
7 = kawin tembaga/kuningan
8 = kawin karet
9 = kawin gerabah
10 = kawin aluminium
11 = kawin baja
12 = kawin sutera / linen/nilon
13 = kawin renda
14 = kawin gading
20 = kawin cina
25 = kawin perak
30 = kawin mutiara
35 = kawin jade/karang/jade
40 = kawin rubi
50 = kawin emas
55 = kawin zamrud
60 = kawin intan
Memperingati perayaan hari ulang tahun pernikahan sah-sah saja. Namun hal yang terpenting adalah menghayati makna ulang tahun tersebut sebagai anugerah yang patut kita syukuri.
Bergembira di hari jadi pernikahan itu boleh, namun alangkah lebih baik jika tanpa harus menunggu ulang tahun pernikahan tiba, setiap pasangan hidip mampu membangun keindahan persepsi atas pasangan masing-masing. Ketika hari ini rambut perak mungkin mulai bertebaran di sana sini, kenanglah bahwa ketika rambut indah berkilau itu akan terus menemani perjalanan hingga puluhan tahun berikutnya.
Ketika rasa kesal dan jengkel sempat singgah karena hal-hal kecil atau ada perbedaan sudut pandang, ingatlah bahwa dulu kala engkau begitu mendambakan akan mampu melewati jalan terjal bersamanya, dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Ketika tangan yang lembut berubah menjadi keriput, kenanglah bahwa waktu yang dipinjamkan-Nya tak kan merubah kehangatan kasih yang mengaliri kedua telapak tangannya. Meski fisik dan rupa tidak lagi seindah dulu, namun cinta ❤ yang terjaga di tempatnya tak akan berhenti untuk terus memuliakannya.
Perayaan ulang tahun pernikahan adalah sekadar seremonial semata. Ia tidak sekadar perlu diperingati, tetapi lebih untuk dihikmati. Karena jauh di lubuk hati yang paling dalam, diperlukan kesungguhan untuk merawat anugerah dan berkah yang dilimpahkan-Nya yaitu Cinta.
Cinta adalah kekuatan bagi insan yang tak pernah habis termakan waktu. Cinta baru bermakna bagi mereka yang mampu menghargai anugerah terindah dari Tuhan sebagai Sang Maha Cinta itu sendiri.
Perkawinan atau Pernikahan adalah sebuah momen yang bernilai sakral bagi banyak pasangan hidup. Maka tak heran jika ulang tahun pernikahan banyak dijadikan sebagai tonggak sejarah dalam menapaki hidup baru.
Kehidupan rumah tangga yang pada mulanya mungkin dianggap sulit, semoga bisa diperbaiki menjadi seindah impian. Momen ulang tahun perkawinan seringkali di jadikan tonggak sejarah manusia dalam menjalani kehidupan sesuai harapan jauh ke depan.
Begitupun setiap pasangan memiliki beragam cara dan kebiasaan dalam menyambut hari ulang tahun pernikahan mereka. Ada yang merayakannya dengan sangat meriah, ada yang melewatkan begitu saja, atau bahkan sama sekali terlupa 😉
Happy Anniversary |
Sejatinya perayaan ulang tahun pernikahan dapat mempererat jalinan cinta yang telah terbina, mengokohkan jalinan kasih 💞 dan memperkuat tekad untuk saling mengasihi dan menjaga hingga nanti.
Peringatan hari ulang tahun pernikahan sebenarnya tidak muncul begitu saja. Budaya tersebut berasal dari dunia barat.
Pada tahun 1659, John Evelyn menulis buku mengenai pesta ulang tahun pernikahan yang diberi judul “Diary”. Kemudian Samuel Pepys juga menuliskan buku yang serupa, namun fokusnya lebih kepada pesta kawin perak untuk usia pernikahan 25 tahun. Tulisan tersebut lalu dipublikasikan di tahun 1806 oleh Anna Letina Barbauld yang juga menulis tentang pernikahan perak.
Tahun 1860 di Inggris dipublikasikan mengenai kawin emas untuk peringatan usia 50 tahun pernikahan. Tahun 1872 pesta kawin intan menyusul bagi pasangan yang telah menikah selama 60 tahun. Sejak itulah ulang tahun pernikahan sering diperingati oleh segenap lapisan masyarakat.
Belakangan muncul istilah-istilah baru yang mengikuti terkait ulang tahun pernikahan mulai dari yang pertama.
Berikut ini adalah urutan nama atau istilah dalam ulang tahun perkawinan:
1 = kawin kertas
2 = kawin kapas/mori
3 = kawin kulit
4 = kawin buah/buahan/bunga/buku
5 = kawin kayu/balok
6 = kawin besi
7 = kawin tembaga/kuningan
8 = kawin karet
9 = kawin gerabah
10 = kawin aluminium
11 = kawin baja
12 = kawin sutera / linen/nilon
13 = kawin renda
14 = kawin gading
20 = kawin cina
25 = kawin perak
30 = kawin mutiara
35 = kawin jade/karang/jade
40 = kawin rubi
50 = kawin emas
55 = kawin zamrud
60 = kawin intan
Memperingati perayaan hari ulang tahun pernikahan sah-sah saja. Namun hal yang terpenting adalah menghayati makna ulang tahun tersebut sebagai anugerah yang patut kita syukuri.
Bergembira di hari jadi pernikahan itu boleh, namun alangkah lebih baik jika tanpa harus menunggu ulang tahun pernikahan tiba, setiap pasangan hidip mampu membangun keindahan persepsi atas pasangan masing-masing. Ketika hari ini rambut perak mungkin mulai bertebaran di sana sini, kenanglah bahwa ketika rambut indah berkilau itu akan terus menemani perjalanan hingga puluhan tahun berikutnya.
Ketika rasa kesal dan jengkel sempat singgah karena hal-hal kecil atau ada perbedaan sudut pandang, ingatlah bahwa dulu kala engkau begitu mendambakan akan mampu melewati jalan terjal bersamanya, dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Ketika tangan yang lembut berubah menjadi keriput, kenanglah bahwa waktu yang dipinjamkan-Nya tak kan merubah kehangatan kasih yang mengaliri kedua telapak tangannya. Meski fisik dan rupa tidak lagi seindah dulu, namun cinta ❤ yang terjaga di tempatnya tak akan berhenti untuk terus memuliakannya.
Perayaan ulang tahun pernikahan adalah sekadar seremonial semata. Ia tidak sekadar perlu diperingati, tetapi lebih untuk dihikmati. Karena jauh di lubuk hati yang paling dalam, diperlukan kesungguhan untuk merawat anugerah dan berkah yang dilimpahkan-Nya yaitu Cinta.
Cinta adalah kekuatan bagi insan yang tak pernah habis termakan waktu. Cinta baru bermakna bagi mereka yang mampu menghargai anugerah terindah dari Tuhan sebagai Sang Maha Cinta itu sendiri.
Selamat Hari Jadi 'Pernikahan Perak' Maman Achman & Emi Kusmini
11 Oktober 1992 - 11 Oktober 2017"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar