Saungmaman.com - Ketika Konsentrasi Menulis Buyar
Menulis adalah sebuah proses kreatif yang menyenangkan namun juga bisa menjadi hal yang menjengkelkan. Sobat tentu pernah mengalami hal yang membuat konsentrasi menulis menjadi buyar karena satu dan lain hal, misalnya suara berisik, panggilan telepon, kedatangan tamu dan lain sebagainya.Nah tentunya hal-hal yang seharusnya tidak perlu mengganggu konsentrasi kita saat menulis tersebut, bisa kita hindari kalau kita mengetahui teknik untuk mengatasinya.
Konsentrasi adalah kemampuan otak kita dalam mengendalikan emosi dan kinerja cara berfikir agar selalu berada dalam kendali dan tidak mudah terganggu oleh keadaan sekitar. Kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi memiliki tingkatan yang berbeda-beda.
Lalu bagaimana cara memaksimalkan kemampuan otak kita dalam mengendalikan emosi dan perasaan?
Ada beberapa langkah mudah yang dapat kita lakukan agar kemampuan otak kita selalu terkontrol dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal kecil yang sebenarnya bisa kita abaikan.
Langkah yang pertama adalah membiasakan diri untuk selalu berfikir tenang dan tidak mudah terbawa emosi. Dengan melatihnya secara terus-menerus niscaya kita akan
memiliki kemampuan mengendalikan emosi tanpa kehilangan kendali.
Kemudian langkah yang kedua adalah melatih kesabaran. Orang yang penyabar biasanya memiliki kemampuan mengendalikan dirinya secara lebih matang. Dengan memiliki tingkat kesabaran yang tinggi, seseorang tidak akan mudah merasa terganggu oleh keadaan sekitar yang pada dasarnya memang bukan merupakan sebuah gangguan.
Langkah yang ketiga adalah mengembangkan kebiasaan berfikir positif dan tidak mudah terpancing emosi yang mengakibatkan timbulnya amarah. Pikiran positif akan menunjukkan kepada kita cara bersikap yang seharusnya kita lakukan agar terhindar dari penyakit hati. Biasanya pikiran negatif lebih dominan membawa seseorang kedalam kondisi yang bisa merugikan dirinya sendiri. Karenanya buanglah jauh-jauh pikiran negatif agar kita terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan diri kita sendiri.
Langkah yang ke empat atau selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik mengedepankan empati atau rasa belas kasih terhadap sesama. Berempati berarti belajar memahami dan berusaha mengasihi. Kemampuan mengasihi sesama akan menjadikan kita pribadi yang menyenangkan dan pasti akan disukai banyak orang.
Dengan menguasai keempat teknik mengendalikan emosi tersebut diatas, maka niscaya kita akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang lain yang hanya bisa mengumbar emosinya.
Kemampuan mengendalikan emosi dikaitkan dengan dunia tulis-menulis adalah kita bisa lebih cepat dalam menyelesaikan kegiatan atau hobi menulis tanpa mudah terganggu oleh hal-hal kecil.
Mulailah dari sekarang untuk belajar mengendalikan emosi, merubah cara berfikir, memenej kemampuan otak untuk melakukan hanya hal yang baik-baik saja, jangan lupa melatih kemampuan memahami perasaan orang lain/berempati dan jadilah pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar